Tak Lagi Untukku



Cinta yang sempurna hanyalah khayalan bagiku,
Cinta yang sejati berbalik menyakiti.
Entahlah... Entah apa yang terjadi?
Air sungaipun tak jernih lagi, dan rembulan yang diharapkan datang malam inipun tergantikan dengan rinak hujan. Ditemani petir yang seolah menggugahkan ku dari mimpi.

Jauh sudah ku berjalan dalam mimpi dan khayalan. Tapi apa yang terjadi?
Ternyata kepalsuanlah yang sesungguhnya terjadi.
Semuanya hilang, sirna, usai dan tinggal harapan yang tak nyata.

Kebahagiaan hanya mimpi, lantas apa semua ini?
Getaran apa yang masih ada dan terasa ini?
Haruskah aku dustai semua bahkan mendustakan hati?
Aku berharap, sangat berharap, mengharapkan kau kembali untukku. TAPI...
Kenapa kau tetap terlahir hanya sebagai teman?
Sedangkan aku tersiksa dengan apa yang ku pendam ini.
Ya, kau memang ada, kau juga dekat.
Tapi tak ada lagi untukku begitu juga hatiku. Semuanya begitu jauh dari harapan dan dugaanku!

Entah mengapa perasaan ini sulit untukku kendalikan.
Perasaan yang sudah lama bersemayam dalam hatiku ini mengamuk meminta kepastian.
“Kepastian apalagi? Bukankah semuanya sudah terlihat dengan kedua mata? Dia berjalan melangkahkan kaki bersama yang lain! Dia tersenyum membalikkan kesedihannya bersama yang lain!”
Perasaan ini melemah dengan apa yang sudah diketahuinya. Lalu kembali melihat masa lampau dan menguraikan air mata.

Perasaan yang ada dalam hatiku ini tersimpan, tertata rapi tanpa ada satupun yang hilang.
“Mencintaiumu” Sungguh aku menikmati itu, meski terkadang aku menangis, dan terisak tanpa henti seharian.

Terkadang hasrat ingin memilikimu begitu berkecamuk didalam dada.
Tetapi... Aku begitu takut untuk mengungkapkan perasaan ini.
Kenapa? Karena aku sudah melihat apa yang terjadi sebenarnya. “Tidak lagi untukku”

Comments

Instagram