Pelangi Di Matamu

Langit yang terbentang luas itu bersinar dengan terangnya. Lalu bagaimana dengan hatiku?

Tuan..
Berikanlah sedikit waktumu untuk melihatku. Luangkan waktu kosongmu untuk sedikit menatapku.

Tuan..
Aku tidak berharap banyak untuk terus meminta kepadamu. Hanya sedikit sapaan dan tatapan jikalau aku bertemu dan menatapmu. Dengan begitu aku percaya, senyuman itu tidak hanya dalam mimpi malamku.

Tuan..
Sanggupkah kau menganggapku ada didepanmu? Aku resah membiarkanmu membisu dihadapanku. Aku berjalan tepat dihadapanmu, tapi tidak ada yang bisa kudapatkan. Aku hanya menghela nafas, lalu berfikir aku tidaklah nyata dalam kehidupanmu.

Tuan..
Bukankah kau sudah pergi meninggalkanku? Namun entah mengapa bayanganmu itu selalu tepat berada disisiku? Untuk mengusir kenangan yang sekejap itu begitu sulit untuk ku lupakan. Membutuhkan waktu banyak hanya untuk menghapuskan sebuah perjuangan yang tak mendapatkan balasan darimu.

Tuan..
Bisakah kau percaya dengan perkataanku? Penyesalan itu terjadi lagi kepadaku. Bukankah kau mengetahui dengan penyesalan yang pernah ku alami dulu? Kenapa kau biarkan itu terjadi kepadaku? Aku berjuang dan aku yakin kau mengetahui semua itu. Entah apa yang sudah mempengaruhi dalam benakmu tuan. Sehingga kau membiarkanku untuk kembali melupakan semua harapan itu.

Tuan..
Pastikah kau sudah melihat warna-warni didunia ini. Jikalau hujan turun berhenti apakah kau melihat pelangi itu? Pelangi itu ada tepat dibola matamu tuan, bukan dibola mataku. Pelangi itu indah, memancarkan sinar yang berkilau. Pelangi itu tersenyum, dan aku melihatnya. Lalu aku berfikir, siapakah seseorang yang bisa membuatnya tersenyum? Pelangi itu tidak menunjukkan kearahku, lalu siapa? Adakah yang lain? Lidahku begitu gugup tak berani berucap kata, tangan serta langkahan kakiku berhenti tak bergerak seperti tertahan. Aku tak berani bertanya padanya tuan. Aku tak berani mempertanyakan semua ini. Tuan aku benar-benar melihat pelangi itu, lalu aku melihat matahari yang semula padam muncul menemani pelangi yang saling memancarkan sinar.

Aku tiba-tiba menangis melihatnya. Pelangi itu kini bersama dengan yang lain. Bukan denganku yang menyanyikan sebuah lagu Pelangi Di Matamu didepan hadapanmu tuan.

Comments

Instagram