Hanya Terdiam
Genggaman tangannya itu melemah bersama keinginannya
Berpalingkan tatapan menghindari semua janji yang terucapkan
Aku hanya terdiam...
Berpikir keras mengingat kembali semua kenangan
Tanpa menunggu sebuah peluit
bersuara, dia berlari berbelok arah yang lain
Yang bukan tempat tujuan dimana ku menunggu
Dengan gagahnya dia menunggu dan menyambut kehadirannya
Menghiraukanku dan mengabaikan semua waktu yang ku
pergunakan hanya untuk memikirkannya
Aku tak berani menoleh...
Hanya terdiam dan ku langkahkan kaki, pergi menghampiri
kumpulan orang
Dan ku tutupi wajahku lalu berteriak sekencangnya
Dia benar-benar bersama yang lain
Seolah-olah perjuanganku hanya bualan sia-sia
Dia tersenyum menatap wajahnya
Tanpa perdulikan seseorang yang masih mengharapkannya..
Comments
Post a Comment