Haruskah Ku Menyerah?
Apa aku benar-benar tidak akan melihatmu? Ah, tidak. Mungkin
kau saja yang tidak ingin melihatku. Aku hanya ingin berkata, entah sampai
kapan aku bisa memikirkanmu. Semua itu tidak lepas dari waktu dan aku hanya
ingin tetap seperti ini, terus memikirkanmu meski harus berdiri sendiri.
Aku sempat meluangkan waktu malamku lalu pergi. Dan kali
ini, bintanglah yang ku lihat tetapi tetap bukan yang ku pikirkan. Tidakkah
semua itu dapat menahanku? Aku hanya tidak ingin menangis ketika memikirkanmu.
Aku hanya tidak ingin mencari alasan bahwa kaulah yang membuatku menangis. Aku
bosan, bosan jika harus menulis tentangmu. Buatlah aku berdiri didepanmu.
Buatlah aku tertawa bahagia karnamu. Dan buatlah mimpiku benar-benar nyata bersamamu.
Terkadang ketika lelah menghampiri, seketika hati berkata,
“Haruskah ku menyerah?”
Sekali saja, ingin ku lihat senyummu itu. Sebelum ku
menyadari bahwa itu tidaklah indah untuk ku rasakan. Aku tidak akan berlari
mengejarmu yang berdiri bukan karnaku. Aku hanya ingin berjalan kemana arah
akan menuntunku. Meski pada akhirnya bukanlah yang ku pikirkan yang akan ku
temui.
Malampun kini tak mampu membuat mataku terpejam. Aku hanya
tidak ingin bermimpi tentangmu lagi. Ya, mimpi yang menurutmu itu tidak
berarti.
Comments
Post a Comment