Dunia dalam Genggaman



Dunia yang ku ikat dalam genggaman, kan ku ubah serangkaian khayal yang ku impikan. Dari sanalah sang revolusi berjuang mengkokohkan tiang dengan paku yang ku tancapkan. Bangkitlah! Biarkan pundak tertimpa galaksi hitam, lalu ku petik bunga yang kini mulai mekar.

Sang indra tertidur pulas tanpa selimut hanya beralaskan kelemahan. Sendi yang tertelan teriakan sang harimau pun enggan berfungsi lalu terdiam hanya mendengarkan. Biarkan desiran pasir pantai yang kan membangunkanku dari sang gelombang yang mulai dangkal. Maka dari sanalah angin menerpa semangat juangku, dengan helaan nafas yang kan menghapus rasa ketidakpastian di masa lalu.

Lihatlah langit, biarkan tatapan sang mentari menarik keringat dari kulitku. Biarkan, biarkan semua itu merenggut kekuatanku. Aku tidak akan menahannya, menahan teriakan seorang pecundang yang perlahan membunuhku. Biarkan semua itu larut dalam semangat yang selalu ku perjuangkan hingga mencapai akhir hidup dalam kematian.

Meski ombak menjulang dengan pasangnya, pasir ini akan terus ku genggam dalam jemari. Hingga ombak tak mampu melarutkan perjuangan yang mulai ku tanam dalam mimpi. Berlarilah, biarkan jemari membawaku menjauh dari terjangan ombak yang terhempas di batu karang. Tepislah, jangan biarkan tembakan peluru merajam tubuhku. Tunjukkan pada seorang pecundang, dunia yang direbutnya kini dalam genggamanku.

Kata demokrasi hanya tipuan semata yang menghancurkan bumi. Bukan hanya aku, langit pun menjadi saksi para pecundanglah yang harus mati. Berikan mereka taring, cakarpun kan mengoyakkan busuknya mereka di bumi.

Dunia yang ku genggam, kan ku catat ulang dan ku hapus para pecundang. Tanamlah mimpiku, lalu biarkan bangkit menembus galaksi biru. Jangan berhenti! Karna duri selalu siap menghadang semangat juang tuk menghancurkan mimpi.

Aku seseorang yang berjalan. Terus melangkahkan impian, mencapai sebuah angan tanpa ujung bak semesta milik Tuhan. Tunjuklah satu keinginanmu pada tangkai, yang terikat dalam belenggu yang terus menghasut tuk mengakhiri impian yang sulit ku capai. Lepaskan! Lepaskan terkaman yang kian menyiksaku. Biarkan terambang ke udara yang kan berujung entah dimana.

Kutukan seorang pecundang tak henti melekat dalam duniaku. Cambuk mereka! Jangan biarkan duniaku tergenggam di tangan seorang pecundang. Dan berhentilah berjalan!

Aku seseorang yang berlari. Terus berjuang menuju akhir pengharapan yang ku cari. Dimana Tuhan menyimpan surga? Dunia sudah ku genggam, namun surga tak kunjung ku temukan.

Teriakan semangat kobaranku. Tunjukkan pada mereka yang lelah mengangkat semangat jiwanya yang pilu. Hapuskan demokrasi yang hanya bertuliskan kata kiasan itu. Ubah dunia menjadi revolusi yang menjadi kesatuan dalam mimpi.

Comments

Instagram