4 Oktober 2013



“Hari ini hari bahagia bagiku” itu yang dikatakan semua teman-temanku, tapi tidak dengan apa yang dikatakan hati ini.

Aku benci hari ini, benci dengan apa yang terjadi hari ini, benci mendengar ucapan yang tak ingin ku dengar, benci untuk menerima kenyataan. Kebahagiaan yang seharusnya aku alami hari ini tidak terlaksanakan. Begitu juga dengan semua harapan semalam. Berbeda dengan semua mimpi, berbeda dengan apa yang diharapkan, berbeda dengan apa yang selalu ku ucapkan disetiap sujud dan doa ku. Semuanya berbeda, berbalik dari semua angan-angan.

Rasanya pahit untuk ku telan. Hingga pada akhirnya aku harus menepukkan tanganku lagi sendirian. Berdiri lalu berjalan dengan perasaan yang seharusnya aku singkirkan. Ah entahlah... Aku tidak mengerti jalan cerita yang dirangkai oleh-Nya. Terlalu sering mengalami hal yang tidak aku inginkan.


Tapi, apa yang bisa aku lakukan sekarang? Maha Perkasa Tuhan tidak bisa ku tandingi, sehingga aku tidak mampu mencegah semua takdir yang digariskan-Nya untukku.

Tuhan... Kali ini aku kembali menuliskan semua isi hatiku, dengan pertanyaan pertanyaan bodoh yang tertuliskan untuk-Mu. Tuhan, belum cukupkah kesabaranku untuk mengalami semua kepahitan? Apa yang harus ku perbuat? Haruskan aku berdiam diri merasakan semua kejadian yang menimpaku? Pertanyaan yang ku pertanyakan terlampau banyak. Tapi, tidak ada satupun pertanyaan yang Engkau jawab. Tuhan, dosa apa yang sudah ku perbuat, hingga akhirnya Engkau selalu terdiam membisu tanpa memberi sedikitpun petunjuk untukku. Aku tidak tau lagi, bagaimana caranya agar aku bisa bahagia tanpa cacat luka sedikitpun.

Comments

Instagram